Penembakan yang terjadi sangatlah brutal dan banyak yang meninggal dalam kejadian ini dan juga penembak tersebut mengsiarkan langsung video aksinya pada Facebook. Hal ini sangatlah mengalami duka dalam umat muslim.
Dengan tegas, PM Adern menyebut penembakan brutal ini sebagai serangan teroris. "Kami meyakini 40 orang kehilangan nyawa mereka dalam aksi kekerasan ekstrem ini," ucap PM Ardern dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Jumat ini (15/3/2019).
"Sudah jelas bahwa ini sekarang hanya bisa disebut sebagai sebuah serangan teroris," tegas PM Ardern.
Dari 40 korban tewas, sebanyak 30 orang tewas dalam penembakan di Masjid Al Noor di Deans Ave dan 10 orang lainnya tewas dalam serangan di sebuah masjid di pinggiran Linwood. "Ini merupakan salah satu hari terkelam Selandia Baru," sebutnya.
Disebutkan PM Ardern bahwa serangan ini tampaknya direncanakan dengan matang. Dia juga menyebut bahwa Selandia Baru dipilih sebagai lokasi serangan karena nilai-nilai multikulturalnya yang kuat. "Kita terpilih karena kita mewakili keberagaman, belas kasih yang penuh kebaikan, sebuah rumah bagi orang-orang yang berbagi nilai-nilai kita, tempat pengungsian baru bagi orang-orang yang membutuhkan dan nilai-nilai itu, saya bisa pastikan, tidak akan dan tidak bisa terguncang oleh serangan ini," tegasnya seperti dilansir CNN.
"Kami sungguh mengecam dan menolak Anda,"
ucap PM Ardern merujuk pada para pelaku penembakan brutal ini. Empat orang, yang terdiri dari tiga pria dan satu wanita, telah ditangkap otoritas setempat terkait penembakan brutal ini.
PM Ardern menyebut mereka yang ditangkap diketahui memiliki pandangan ekstremis, namun tidak masuk dalam daftar pengawasan polisi.
Saat ditanya lebih lanjut soal mengapa dinas intelijen Selandia Baru tidak mengawasi mereka, PM Ardern menjawab hal itu menjadi pertanyaan besar untuk intelijen. "Saya pikir kita harus waspada terhadap gagasan ideologi ekstrem dan aksi kekerasan," ujarnya.
Ditambahkan PM Ardern bahwa Selandia Baru saat ini berada dalam level ancaman keamanan tertinggi.
Source : detik.com